Aturan Dasar
Istilah
medis umumnya berasal dari bahasa Greek dan Latin. Beberapa di antaranya
diadopsi dari bahasa modern, terutama German dan French. Penggabungan berbagai
istilah bisa saja mencampurkan berbagai asal bahasa, misalnya ‘teleradiography’
yang prefix-nya berasal dari ‘tele’ (Greek: jauh), dengan root-nya
‘radius’ (Latin: sinar) dan ‘graphein’ (Greek: menulis); atau istilah
‘claustrophobia’ yang rootnya berasal dari ‘claustrum’ (Latin: ruang tertutup)
dan ‘phobia’ (Greek: takut).
Tulisan
Hippocrates (460-370 BC) banyak berisi istilah yang masih terpakai sampai saat
ini. Beberapa diantaranya mengenai anatomy seperti acromion, apophysis,
olecranon, bronchus, thorax, meninges, peritoneum, symphysis; dan ureter.
Lainnya merujuk pada konsep obstetri seperti bregma, chorion, dan lochia; atau
pun pada penyakit seperti carcinoma, emphysema, ileus, nephritis, phthisis,
kyphosis, dan lordosis. Begitu pula dengan Aristotle (384-322 BC), yang pertama
kali menggunakan istilah alopecia untuk botak abnormal, dan penyakit mata
seperti glaucoma, exophthalmos dan leukemia.
Analisa
istilah medis dilakukan dengan pemecahan istilah tersebut atas bagian-bagian
komponennya, yaitu suffixes, roots, dan prefixes, misalnya appendectomy yang
terbagi atas : ectomy (pembuangan) dan appendec (appendix), dan berarti ‘pembuangan
appendix’. Kadang-kadang istilah ini tidak pas, misalnya ‘anemia’ yang
memiliki prefix ‘an’ dan root ‘emia’; pada hal artinya kekurangan sel-sel
darah merah dan hemoglobin, bukan tidak memiliki darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar